A SONG OF LIGHT AND DARK: JURANG ANTARA YANG NYATA DAN ILUSI

Muhammad Ibrahim

193 hlm. 2024

Terbit

A Song of Light and Dark: Jurang Antara Yang Nyata dan Ilusi mengajak pembaca dalam perjalanan intelektual dan spiritual yang mendalam, serta menelusuri batas antara kenyataan dan ilusi. Buku ini berupaya menggabungkan pemahaman dalam beberapa disiplin ilmu seperti filsafat, sains, sejarah, dan mitos untuk mengeksplorasi pertanyaan mendasar tentang eksistensi dan persepsi manusia terhadap realitas. Dengan menggunakan tokoh simbolis “Si Dungu” dari Arcana Mayor Tarot, penulis berupaya merepresentasikan manusia sebagai makhluk yang selalu mendambakan akan makna dan kebenaran, tetapi seringnya terjatuh pada ilusi dan hanya mampu menginterpretasi.

Melalui kisah Si Dungu, yang terbang melintasi galaksi dan menyaksikan keajaiban kosmos, buku ini mengajak pembaca untuk mempertanyakan apa yang benar-benar nyata dan apa yang hanya ilusi. Refleksi mendalam tentang ontologi, epistemologi, dan sains menjadi pusat dari narasi ini. Pembaca diajak untuk memahami konsep realitas: apakah ia benar-benar ada di luar pikiran manusia atau hanya hasil dari pengalaman dan persepsi kita. Gagasan-gagasan filsuf seperti Plato, Aristoteles, Descartes, dan Kant dijalin dengan perjalanan Si Dungu dalam menghadapi pertanyaan tentang makna hidup dan kenyataan.

Buku ini juga mengupas perkembangan sains modern, terutama dalam bidang fisika dan kosmologi, serta bagaimana sains mempengaruhi cara kita memahami alam semesta. Dari teori relativitas hingga mekanika kuantum, buku ini mengeksplorasi bagaimana sains memberikan jawaban tentang asal-usul alam semesta, namun sering kali menghadirkan lebih banyak pertanyaan. Pada saat yang sama, buku ini memperlihatkan bagaimana narasi sejarah dan mitos membentuk pandangan manusia tentang kenyataan di masa lalu.

Dalam bagian terakhir, buku ini berfokus pada peran teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan dan komputer kuantum dalam menjembatani atau memperlebar jurang antara realitas dan ilusi. Buku ini mempertanyakan apakah teknologi di masa depan akan membantu kita memahami realitas lebih baik atau malah menciptakan dunia ilusi yang semakin sulit dibedakan dari kenyataan? Dengan gaya yang filosofis dan spekulatif, A Song of Light and Dark berupaya membedah bagaimana manusia memahami realitas di tengah perubahan zaman yang terus berkembang.